Minggu, 14 Oktober 2018

SIPI DELVIA VAMELA 55518110028 (Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA )


Ancaman terhadap SIA. Pengenalan fraud, pelaku-pelaku farud dan alasannya, computer fraud, pencegahan dan pedeteksian fraud








Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Dibuah Oleh :
Delvia Vamela
55518110028


MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018




A. Ancaman pada sistem informasi akuntansi
1. Kehancuran karena bencana dalam dan politik merupakan ancaman yang di hadapi perusahaan seperti perang,kebakaran dan gempa bumi
2. Kesalahan pada software dan tak berfungsinya peralatan contoh kerusakan pada sistem
3. Tindakan tidak sengaja
tindakan yang tidak sengaja seperti kesalahan/penghapusan karena ketidaktahuan biasanya terjadi karena kesalahan manusia / human error
4. Tindakan sengaja
Ancaman ini berbentuk sabotase yang tujuannya menghancurkan sistem/ beberapa komponen dengan tujuan mencuri benda berharga (uang,data)

B. Pengenalan Fraud
berdasarkan definisi the institude of internal audit fraud adalah " an array of irregularities and ilegal act  characterized by intentional deception " : sekumpulan tindakan yang tidak di ijinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang di sengaja

C. Pelaku Fraud dan Alasannya
pelaku fraud diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yakni management dan pengawai. kecurangan manajemen biasannya adalah salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan sedangkan kecurangan pengawai yakni penyalahgunaan akiva perusahaan 

alasan pelaku fraud
1.Opportunity
Opportunity biasanya muncul sebagai akibat lemahnya pengendalian inernal di organisasi tersebut. Terbukanya kesempatan ini juga dapat menggoda individu atau kelompok  yang sebelumnya tidak memiliki motif untk melakukan fraud.
a. Lingkungan Pengendalian , manajemen yang baik merupakan elemen utama pencegahan fraud, cara berkomunikasi manajemen     yang baik kepada karyawan elemen penting kedua untuk menjalankan lingkungan pengendalian yang efektif. elemen ketiga perektrutan karyawan dengan kualifikasi yang layak
b. Sistem akuntansi yang baik dapat menyediakan / membantu untuk audit menelusuri adanya fraud yang terdiri dari 3 elemen utama yakni 1) pencurian aset 2) merahasiakan / menyembuyikan fraud 3) pelaku menukarkan asset yang telah dicuri menjadi uang kas dan dihabiskan . jika sistem akuntansi tidak berjalan dengan baik makan hal tersebut bida menjadi peluang pelaku untuk melakuan fraud
2.         Pressure
Pressure atau motivasi pada sesorang atau individu akan memebuat mereka mencari kesempatan melakukan fraud, beberapa contoh pressure dapat timbul karena masalah keuangan pribadi, Sifat-sifat buruk seperti berjudi, narkoba, berhutang berlebihan dan tenggat waktu dan target kerja yang tidak realistis.
3.         Rationalization
Rationalization terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung fraud. Pada umumnya para pelaku fraud meyakini atau merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi adalah suatu yang memang merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula kondisi dimana pelaku tergoda untuk melakukan fraud karena merasa rekan kerjanya juga melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan fraud tersebut.

D. Computer Fraud
computer fraud adalah segala bentuk penipuan yang membutuhkan pengetahuan dalam teknologi komputer tindakannya meliputi
1) pencurian asset dengan mengubah catatan komputer
2) pencurian / pengrusakan hardware dan software
3) pengambilan informasi secara ilegal mengunakan komputer

Peningkatan computer fraud disebabkan beberapa hal yakni sebagian besar jaringan masih memiliki tingkat keamanan yang sangat rendah dan selain itu di internet sendiri pun tersedia langkah-langkah bagaimana memulai computer fraud.

E. Klasifikasi computer fraud
   Salah satu cara untuk menggolongkan penipuan komputer adalah dengan menggunakan model pemrosesan data, yaitu:
 1.      Input Fraud
Pengubahan input komputer merupakan cara yang paling umum dan sederhana untuk melakukan pengrusakan maupun penipuan. pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi sehingga mereka dapat menutupi perbuatan mereka.
2.      Processor Fraud
Pencurian waktu maupun jasa komputer masuk klasifikasi ini. Misalnya, karyawan yang menyia-nyiakan waktu untuk menggunakan fasilitas internet untuk keperlua pribadi mereka, sehingga waktu kerja produktif mereka terpakai untuk hal tersebut.
 3.      Computer Instructions Fraud
Tindakan yang dapat dilakukan adalah melalui pengrusakan software untuk memproses data perusahaan. Pengrusakan tersebut dapat berupa pemodifikasian software, mengopi software secara ilegal, penggunaan maupun pengembangan  tanpa adanya otoritas. Pelaku memang harus mempunyai pengetahuan khusus tentng pemrogaman komputer, namun dengan berkembangnya teknologi informasi cara-cara pengrusakan tersebut dapat diketahui/ dicari dengan mudah melalui jaringan internet.
 4.      Data Fraud
Hal ini dapat diawali dengan mengubah atau merusak file-file ata perusahaan. Dapat juga berupa menyalin, menggunakan, maupun mencari file dari data perusahaan tanpa otorisasi. Kasus ini lebih lebih mudah dilakukan pada file perusahaan yang disimpan di web site.
 5.      Output Fraud
Output sebuah sistem biasanya ditampilkan pada layar atau dicetak di kertas. Output tersebut dapat menjadi subjek mata-mata salinan file yang tidak sah. Ada sebuah penelitian bahwa banyak monitor komputer memancarkan sinyal mirip dengan televise, sehingga dapat diambil dari berbagai terminal hinga sejauh 2 mil.

Mencegah dan mendeteksi computer fraud
1. membuat computer fraud lebih jarang terjadi dengan cara 
    a. adanya perjanjian kerahasian kerja
    b. tersosialisasinya standar keamanan
    c. mempekerjakan dan memberhentikan karyawan semestinya
    d. mengelola dan menelusuri keamanan software
2. Meningkatkan kesulitan untuk melakukan computer fraud
    a. mengendalikan data yang sensitive dan adanya pengawasan sistem maupun saluran informasi
3. Memperbaiki metode detekti
   a. melakukan audit secara berkala
   b. Adanya konsultan / pengawas khusus
4. Mengurungi kerugian akibat computer fraud
   a. mengunakan jaminan asuransi
   b. Adanya penyimpan cadangan file-file perusahaan

F. Pencegahan dan Pendeteksian Fraud
Fraud dapat kita analogikan seperti penyakit yakni lebih baik dilakukan pencegahan dari pada pengobatan, jika menunggu terjadinya fraud baru di tangani maka sudah terjadinya kerugian yang terjadi dan telah di nikmati pihak tertentu. bila fraud sudah terjadi maka biaya jauh lebih besar yang di keluarkan untuk memulihkannya
ada 3 upaya melakukan pencegahan fraud yakni :
1. membangun individu yang didalamnya terdapat trust dan opennes
2. membangun sistem pendukung kerja dengan sistem yg terintegritas, standarisasi kerja, aktivitas control dan sistem rewards
3. membangun sistem monitoring yang terkandung didalamnya contorl self assement, internal auditor, dan ekternal auditor
Pedeteksian fraud
4. Perbaiki moral dari pengelola perusahaan yang dapat diwujudkan dengan mengembangkan sikap
5. Laksanakan good governance
Fraud yang dilakukan manajemen umumnya sulit untuk di temukan di bandingkan fraud yang dilakukan pleh individu/karyawan .
pendeteksian adanya kecurangan sebagai berikut :
1. Gejala kecurangan pada manajemen yakni
      1) adanya ketidakcocokan di antara top management
      2) moral dan motivasi karyawan rendah
      3) kekurangan departemen akuntansi staff
      4) tingkat komplain tinggi terhadap organisasi/perusahaan
      5) kekurangan kas secara tidak teratur,
      6) penjualan yang menurun namun utang dan piutang terus meningkat ,dan terdapat kelbihan pdan persedian yang signifikan
2. Gejala pada karyawan yakni
     1) pembuatan ayat jurnal adjustment tanpa adanya otorisasi manajemen
     2) pengeluaran tanpa adanya dokumen pendukung
     3) pencatatan yang salah atau tidak akuran di dalam buku besar

KASUS
menurut saya di perusahaan tempat saya bekerja jika di kaitkan dengan ancaman sistem informasi akuntansi dimana ada 4 elemen yakni 1) bencana alam 2)kesalahan software 3). tindakan yang tidak disengaja 4).tindakan disengaja

Hampir ke empat elemen tersebut terjadi di perusahaan saya bekerja . dimana pada elemen satu yakni bencana alam ketika terjadinya bencana alam banjir berimbas kepada kerugiaan perusahaan dimana proses kerja menjadi terganggu karena beberapa infrastruktur terkena banjir dan karyawan harus ektra jam kerja untuk mengamankan peralatan kantor dan dokumen-dokumen penting.selain itu karena bencana tersebut operasional perusahaan  yg tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya dan berimbas pada target perusahaan yg tidak tercapai contoh untuk divisi saya yakni  banyak account payable yg tidak bisa dibayarkan tepat pada waktunya .

Pada elemen no 2 yakni kesalahan software beberapa kasus terjadi seperti adanya beberapa file yang tida bisa dibuka/hilang , sistem accounting yang sempat tidak bisa beroperasional dengan baik dan server kantor yg sempat error namun dengan adanya bantuan dari divisi IT hal tersebut dapat pulih .
pada elemen no 3 yakni tindakan tidak di sengaja hal ini paling sering terjadi di tempat saya bekerja  karena tempat saya bekerja memiliki area kerja yg berbeda antara kantor pusat dan cabang yang membuat adanya space jarak dan waktu pengiriman dokumen berupa invoice dan dokumen lain - lain . keteledoran beberapa karyawan seperti lupa meletakan dokumen yg mereka akan kasih ataupun yg mereka mereka terima membuat berimbas pada keterlambatan dalam hal pembayaran namun untuk saat ini management terus melakukan perbaikan agar ancaman pada elemen ini sebisa mungkin bisa di hindari

Dan point terakhir yakni tindakan di sengaja sejauh ini di tempat saya bekerja untuk hal tindakan di sengaja seperti fraud masih dapat di deteksi ketika merasa adanya indikasi fraud, karena untuk tindakan fraud itu sendiri pastilah di semua perusahaan ada, Namun, dengan integritas dan budaya kerja yang baik hal ini dapat dihindari. peluang terjadinya fraud di tempat saya bekerja sebenarnyaa cukup tinggi khususnya fraud yang dapat di lakukan oleh beberapa jabatan namun yang saya nilai di tempat saya bekerja hal ini tidak terjadi walaupun peluang ada karena masing masing orang khususnya para kepala departemen memiliki integritas yg tinggi dan dimana hal tersebut mereka terapkan juga kepada satu teamnya .namun menurut saya jika management tidak segera memperbaiki sistem pendukung kerja dengan sistem yg terintegritas, standarisasi kerja, aktivitas control dan sistem rewards maka fraud mungkin tidak dapat di hindari, karena pada dasarnya sikap manusia dapat berubah karena sebuah kondisi.

Saya akan mengambil contoh fraud yg real terjadi di tempat saya bekerja yakni posisi general manajer yang meminta bagian purchasing untuk melakukan fraud berupa memainkan angka pada po dan merekomendasikan beberapa vendor yg sebenarnya vendor itu dirasa kurang cukup kompeten namun karena adanya teringritas yg tinggi pada divisi purhasing yg menolak akan hal itu, GM tersebut pun pernah melakukan indikasi fraud meminta bagian store untuk mencatat stock card sesuai permintaanya namun terdekteksi oleh divisi accounting, fraud memang tidak sempat terjadi namun untuk mencegah hal tersebut akhirnya top management pun merubah struktur organasasi dengan tujuan agar sistem perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan visi, misi dan sasaran mutu.


Daftar Pustaka

https://monogatarinoimi.wordpress.com/2013/03/25/computer-fraud/





 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar